Program Studi Sastra Jepang Unand bekerja sama dengan JF dan ASPBJI mengadakan Workshop Pelatihan Marugoto A2/B1 Pramadya

Program Studi Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas (Unand) bekerjasama dengan The Japan Foundation (JF) Jakarta dan Asosiasi Pendidikan Bahasa Jepang-Indonesia (ASPBJI) korwil Sumatera Barat dan Tengah mengadakan β€œWorkshop Pelatihan Marugoto A2/B1 Pramadya”. Workshop ini dilaksanakan di ruang sidang dekanat Fakultas Ilmu Budaya Unand selama tiga hari dari tanggal 12-14 Desember 2022. Peserta workshop diikuti oleh para dosen pengajar bahasa Jepang dari tiga universitas di Padang, yaitu Unand, Universitas Bung Hatta (UBH), dan Universitas Negeri Padang (UNP). Jumlah peserta workshop sebanyak 19 orang dosen dengan narasumber workshop adalah Morita Mamoru sensei dan Abigail Indriana M, dari JF Jakarta, serta Shigemura Miyoko, staf JF yang ditugaskan di Padang.

Pada pembukaan workshop, kata sambutan disampaikan oleh Ketua Program Studi Sastra Jepang Unand, Dr. Rima Devi, S.S., M.Si. dan Morita Mamoru sensei. Dilanjutkan olehLady Diana Yusri, S.S., M. Hum, dosen Program Studi Sastra Jepang Unand yang sekaligus menjabat sebagai Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Budaya Unand mewakili dekan yang membuka workshop secara resmi.

Pada hari pertama sesi pagi workshop, berupa simulasi pembelajaran Bahasa Jepang dengan menggunakan buku Marugoto. Staf dari JF mendemonstrasikan cara menggunakan buku Marugoto kepada 14 orang mahasiswa tahun kedua Program Studi Sastra Jepang Unand. Siangnya, peserta workshop dibagi menjadi tiga kelompok. Masing-masing anggota kelompok mempersiapkan diri untuk simulasi pembelajaran (mogi jugyou) dengan materi topik 3 buku Marugoto A2/B1.

Foto staf JF bersama 14 orang mahasiswa Program Studi Sastra Jepang Unand setelah simulasi pembelajaran bahasa Jepang menggunakan buku Marugoto.

Pada hari kedua sesi pagi, masing-masing anggota kelompok melaksanakan mogi jugyou di depan sesama anggota kelompok didampingi oleh satu orang staf JF. Setelah mogi jugyou, staf JF yang mendampingi melakukan evaluasi bersama peserta workshop. Sesi siangnya dilanjutkan dengan kegiatan online yaitu berupa berbagi informasi mengenai pemakaian Marugoto sebagai buku utama pembelajaran bahasa Jepang di Unri oleh Kaprodi Pendidikan Bahasa Jepang Universitas Riau (Unri), Dini Budiani, B. Eng., M. Ed. Setelah pemaparan, para peserta workshop antusias bertanya, yang salah satunya mengenai kendala yang dihadapi oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang Unri ketika akan memutuskan menggunakan buku Marugoto dan ketika menggunakan buku Marugoto.

Pada hari terakhir yaitu hari ketiga adalah informasi mengenai SSW, JFT-Basic, dan IRODORI oleh Morita sensei. Morita sensei menyampaikan bahwa Specified Skilled Worker (SSW) atau Tokutei Ginou adalah status izin tinggal bagi warga negara asing di Jepang, sedangkan Japan Foundation Test for Basic (JFT-Basic) merupakan ujian bahasa Jepang yang mengukur kemampuan bahasa Jepang yang diperlukan untuk berkomunikasi dalam situasi kehidupan sehari-hari yang dihadapai oleh warga asing yang datang ke Jepang terutama untuk bekerja. Dilanjutkan dengan penjelasan mengenai Irodori, yaitu buku ajar untuk mengajarkan kemampuan berkomunikasi bahasa Jepang dasar yang diperlukan oleh orang asing untuk hidup di Jepang. Selain buku ajar, ada juga web Irodori yang dapat digunakan oleh pembelajar asing. Perbedaan Irodori dengan Marugoto di antaranya mengenai materi pembelajaran dan sasaran pembelajaran. Materi pembelajaran yang terdapat dalam Irodori  mengenai pengetahuan bahasa dan budaya Jepang saja, sementara pada Marugoto juga pengetahuan budaya sendiri sehingga tercapainya pemahanan lintas budaya.  Sasaran pembelajar bahasa Jepang pada Irodori hanya untuk pembelajaran bahasa Jepang tingkat pemula, sedangkan Marugoto untuk pembelajar bahasa Jepang hingga tingkat mahir.

Foto staf JF bersama peserta workshop yang merupakan pengajar Bahasa Jepang dari Unand, UBH, dan UNP.

Workshop ini merupakan salah satu dari berbagai kegiatan yang telah diselenggarakan oleh JF dengan tujuan memperdalam pemahaman terhadap kebudayaan Jepang di luar Jepang serta meningkatkan pemahaman lintas budaya. Sebagaimana penjelasan yang terdapat dalam buku Marugoto: Bahasa dan Kebudayaan Jepang, buku ini merupakan buku untuk pembelajaran Bahasa Jepang yang dibuat berdasarkan Standar Pendidikan Bahasa Jepang JF (JF Standar). Buku tersebut dinamai Marugoto, yang berarti utuh karena mempunyai pesan untuk menyampaikan pembelajaran bahasa dan budaya β€œsecara utuh”, komunikasi aktual β€œsecara utuh”, serta kehidupan dan kebudayaan orang Jepang seperti apa adanya β€œsecara utuh”.

Salah satu peserta workshop, Imelda Indah Lestari, M. Hum. sangat merasakan manfaat adanya workshop ini. Imelda memaparkan β€œBagi kami pengajar bahasa Jepang, workshop seperti ini sangat dibutuhkan untuk menambah ilmu dan pengalaman dalam pengembangan metode pengajaran. Selama ini, bagi pengajar bahasa Jepang, buku Minna no Nihongo sangat popular sekali karena outputnya jelas, yaitu pembelajar bisa menggunakan pola-pola yang sudah ditetapkan pada masing-masing bab pada buku tersebut. Namun, sesuai dengan perkembangan pengajaran bahasa Jepang, Marugoto sangat tepat untuk output pembelajaran keterampilan berbahasa atau komunikasi sesuai dengan konteks”.

Workshop diakhiri dengan kata penutup oleh Shigemura sensei dan Dr. Rima Devi, S.S., M.Si. Shigemura sensei merasa senang dengan kegiatan yang berjalan lancar. Shigemura sensei menambahkan, jika ada pertanyaan atau hal yang ingin didiskusikan baik mengenai pembelajaran bahasa Jepang ataupun yang lainnya, dapat menghubunginya. Sementara itu, Dr. Rima Devi, S.S., M.Si.  menyampaikan bahwa workshop seperti ini perlu dilaksanakan untuk meninjau kembali metode pengajaran yang sudah dilakukan dan mencoba metode baru untuk referensi pengajaran semester berikutnya. Dosen berkewajiban memperbaharui pengetahuan baik dalam materi yang diajarkan maupun metode pengajaran.  Kaprodi Sastra Jepang Unand ini menambahkan meskipun kegiatan workshop ini cukup melelahkan karena bukan hanya sebagai peserta workshop, tetapi juga sekaligus menjadi panitia, juga merasa senang karena kegiatan berjalan lancar dan mendapat pengetahuan baru khususnya mengenai metode pengajaran.

Penulis: Rachmidian Rahayu |  Editor: Rima Devi |  Admin: Ibnu Naufal