Akhir Pandemi, BUNKASAI UNAND Bangkit Kembali

Sejak menyebarnya COVID-19 pada tahun 2020, dunia bagaikan berhenti sejenak. Jalanan yang ramai tiba-tiba sunyi, orang-orang yang berlalu lalang di kampus tiba-tiba harus tetap di rumah. Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak sekali kegiatan yang tidak terlaksana selama pandemi salah satunya adalah kegiatan mahasiswa Sastra Jepang Universitas Andalas, Bunkasai.

Sempat tertunda selama tiga tahun, BUNKASAI UNAND XVI akhirnya sukses dilaksanakan pada tanggal 1-3 Maret 2023 di Auditorium Universitas Andalas. Total pengunjung mencapai jumlah 18.000.000 orang, membuktikan bahwa BUNKASAI UNAND telah dinantikan banyak orang yang merindukan suasana festival budaya Jepang di Universitas Andalas.

Sama dengan kegiatan Bunkasai sebelumnya,Β BUNKASAI UNAND XVI ini diisi dengan berbagai macam perlombaan seperti cosplay contest, singing contest, seiyuu contest, cerdas cermat, rodoku contest, kana contest, kanji contest, dan lomba lainnya yang diikuti oleh peserta SMA sederajat dan juga umum. Ada pula penampilan dari para pengisi acara dari mahasiswa Sastra Jepang dan alumni seperti penampilan band dan tari-tarian. Selain itu, dalam kegiatan ini juga dibuka stand yang diisi oleh UMKM yang menjual berbagai macam barang, stand yukata dan obake house, dan tidak ketinggalan stand makanan khas Jepang.

Sebelum pembukaan kegiatan Bunkasai, diadakan pawai oleh panitia dan maskot BUNKASAI UNAND XVI yaitu Bima dan Eiko yang berkeliling dari PKM UNAND menuju Auditorium UNAND. Pembukaan BUNKASAI UNAND XVI diawali dengan sambutan Ketua Pelaksana BUNKASAI UNAND XVI, Okshanda Lewa, kemudian Ketua Himpunan Mahasiswa Sastra Jepang, Muhammad Raehan Birtha, Ketua Program Studi Sastra Jepang, Ibu Dr. Rima Devi S.S., M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas yang diwakili oleh Ibu Lady Diana Yusri, S.S. M.Hum. selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas, kata sambutan oleh Bapak Gubernur Sumatera Barat yang diwakili oleh Bapak Drs. Syaifullah, M.M., selaku Kepala Dinas Kebudayaan, dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan BUNKASAI UNAND XVI oleh Rektor Universitas Andalas yang diwakili oleh Bapak Khandra Fahmi, S.TP, M.P., Ph.D, selaku Direktur Kemahasiswaan Universitas Andalas.

Acara ini berlangsung lancar selama tiga hari berturut-turut. Para pengunjung dapat menikmati rangkaian acara di panggung maupun berkeliling untuk membeli berbagai barang dan makanan. Para pengunjung dapat pula berfoto dengan para cosplayer yang mengenakan pakaian seperti karakter dalam anime maupun games. Selain itu pengunjung dapat mencoba pengalaman berfoto dengan pakaian tradisional Jepang, yukata, dan juga menguji adrenalin dengan mengunjungi rumah hantu atau obake house. Tata-chan, cosplayer, dancer, dan streamer asal Palembang juga turut meramaikan acara BUNKASAI UNAND XVI ini sebagai bintang tamu.

Latar belakang dan alasan dari para pengunjung hadir di acara BUNKASAI UNAND XVI cukup beragam. Ada pengunjung yang benar-benar memiliki ketertarikan dengan budaya Jepang, ada pengunjung yang hanya penasaran dengan acara, ada pula pengunjung yang ingin menghabiskan waktu untuk refreshing setelah perkuliahan. Tidak hanya kalangan mahasiswa, pengunjung juga berasal dari kalangan pelajar sekolah menengah maupun masyarakat umum lainnya.

Acara puncak BUNKASAI UNAND XVI adalah tarian souran bushi oleh panitia dan ditutup dengan flashmob (menari bersama) oleh para panitia maupun keluarga Program Studi Sastra Jepang Universitas Andalas dengan berlatarkan lagu-lagu dari JKT48 yang membangkitkan semangat dan sorakan para pengunjung. Acara terakhir adalah pengumuman pemenang peserta lomba BUNKASAI UNAND XVI.

Okshanda Lewa, selaku Ketua Panitia BUNKASAI UNAND XVI, mengungkapkan bahwa ramainya pengunjung yang mencapai total 18.000.00 orang adalah di luar ekspetasi panitia. Keberadaannya sebagai ketua panitia memberikannya pengalaman baru ungkapnya pada salah satu wawancara dengan awak media. Okshanda juga menyatakan bahwa hal yang tidak terlupakan menjadi panitia BUNKASAI UNAND XVI adalah kesibukan dan lelah panitia terbayar ketika melihat acara tersebut ditutup dengan lancar. Bahagia, senang, bercampur haru menjadi kenangan seumur hidup bagi panitia. Angka XVI pada BUNKASAI UNAND bukanlah hanya sekadar angka, tetapi merupakan bukti sejarah perjuangan mahasiswa Sastra Jepang Universitas Andalas dalam mengadakan Bunkasai setiap tahun sejak tahun 2005.

Di samping itu, terdapat beberapa kritikan dari Ibu Dr. Rima Devi S.S., M.Si. selaku Ketua Program Studi Sastra Jepang Universitas Andalas mengenai BUNKASAI UNAND XVI. Menurut Rima Sensei, vakumnya bunkasai UNAND selama beberapa tahun membuat pelaksanaan BUNKASAI UNAND XVI ini dimulai dari nol lagi. Hal ini terjadi karena panitia belum pernah merasakan ataupun mengunjungi langsung Bunkasai sebelumnya. Mau tidak mau para panitia harus menggunakan imajinasinya untuk dapat mengadakan kegiatan ini. Banyak hal yang kosong dan terlewatkan oleh panitia. Adanya pandemi yang membuat kegiatan akademik berjalan secara online mempengaruhi hubungan antarpanitia yang merupakan angkatan 2020 dan 2021 belum terjalin dengan baik sehingga kekompakan perlu ditingkatkan lagi. Semoga Bunkasai tahun depan dapat terlaksana kembali.

Sampai jumpa di BUNKASAI UNAND XVII!

Penulis: Shalma Aulia Aliana | Editor: Rima Devi | Admin: Ibnu Naufal